Sampaikan Walau Satu Ayat
DIPERSILAHKAN JIKA INGIN MENGCOPY DAN MENYEBARLUASKAN ARTIKEL PADA BLOG INI.CINTA KITA CINTA ILAHI...UKHUWAH KITA UKHUWAH FILLAH..
ANDAI PERJUANGAN INI MUDAH, PASTI RAMAI MENYERTAINYA...
ANDAI PERJUANGAN INI SINGKAT. PASTI RAMAI YANG ISTIQAMAH...
ANDAI PERJUANGAN INI MENJANJIKAN KESENANGAN DUNIA, PASTI RAMAI TERTARIK PADANYA...
TETAPI HAKIKAT PERJUANGAN BUKAN BEGITU...
TURUN NAIKNYA..SAKIT PEDIHNYA...
UMPAMA KEMANISAN YANG TAK TERHINGGA...
ANDAI REBAH BANKITLAH SEMULA..
ANDAI TERLUKA INGATLAH JANJINYA
INGATLAH WAHAI SERIKANDI ISLAM.....
Sabtu, 27 November 2010
MUHASABAH
Memang benar, kematian akan datang kepada sesiapa tanpa diduga. Bagi mereka yang merindui pertemuan dengan Khaliqnya, kematian bukanlah pemutus bahagia, bahkan ia adalah permulaan kepada kesenangan yang tiada tolok bandingnya di syurga. Amalan soleh yang dilakukan ketika hayat di dunia, menjadi penyambung bahagia di akhirat sana. Kekal tanpa batas masa. Firman-Nya yang bermaksud :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sesungguhnya ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang yang memperdaya.” ( Surah Ali Imran ayat 185 )
Dan firman-Nya lagi yang bermaksud :
“(Iaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” ( Surah An Nahl ayat 32 )
Pernah dikisahkan, bagaimana gementarnya ‘Umar bin Abdul ‘Aziz RA, tatkala mengenang dan berfikir tentang kematian. Lantas beliau mengumpulkan para ulama dan cerdik pandai, dan mereka saling memberi peringatan tentang kematian, kedahsyatan hari kiamat dan kecintaan kepada akhirat. Kemudian mereka menangis teresak-esak seolah-olah di hadapan mereka ada jenazah yang menunggu untuk disemadikan.
Alangkah jauhnya keadaan mereka berbanding kebanyakan manusia. Terutama kepada pelaku dosa dan noda. Bagi mereka kematian merupakan suatu ketakutan. Menyebutnya sahaja cukup menghadirkan rasa gerun yang bersangatan. Apa yang diinginkan adalah hidup selamanya di dunia ini, berterusan menyanjung kemungkaran dek hanyut dibuai nafsu yang sentiasa bermaharajalela. Terpedaya dengan pujukan syaitan durjana.
Allah SWT mengingatkan tentang ini menerusi firman-Nya yang bermaksud :
“Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang berbuat aniaya.” ( Surah Al Baqarah ayat 95 )
HARAPAN DARI KEMATIAN
Andai menyedari kematian itu suatu yang pasti, mulailah bergerak untuk menyediakan bekal kemudian hari. Bekalan untuk kehidupan yang abadi di sana nanti.
Mereka yang telah pergi, tidak akan kembali lagi. Hanya kita yang masih menghuni dunia, punya janji dan amanah untuk dipenuhi. Ambillah iktibar dan pengajaran selagi masih ada ruang untuk bernafas dalam kehidupan.
Segala yang ditinggalkan semalam, sudah tersimpan dalam lipatan kenangan. Jauhkan angan-angan yang merosakkan dan kembali menjejaki kenyataan. Sesungguhnya, hidup ini terlalu singkat untuk kita persia-siakan.
Insafilah, walau semalam kita bergelumang kemaksiatan, namun masih ada saat dan hari ini untuk dimanfaatkan. Juga harapan hari esok untuk menjadi mukmin beriman.
Justeru, cukuplah kematian itu sebagai peringatan.
“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” ( Surah An-Nahl ayat 61 )
Mencari dan terus mencari cinta Ilahi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar