Pernahkah kita memikirkannya??
8 Oktober 2009
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran 3:190-191)
Coba perhatikan dirimu, wahai sahabatku ! Rupa wajahmu, mata indahmu, senyum manismu, Subhanallah.. Adakah insan yang sama sepertimu di belahan dunia ini ? Baik rupa, sifat maupun wataknya ? Tidak ada, bukan ?! Yach..tidak ada seorangpun yang sama sepertimu, walau dirimu kembar sekalipun ! Dari sekian banyak manusia, dari sekian triliun jiwa Pernahkah engkau temui ada yang sama satu dengan lainnya ? Tidak ada bukan ?! Apa yang terlintas di pikiranmu ? Allah !
Yach..Maha Besar Allah.. Betapa Maha Kaya_Nya Dia.. Tak seorangpun yang patut dipuji selain Diri_Nya..! Tidak ada sedikitpun yang pantas kita sombongkan atas diri kita, Begitupun terhadap makhluk-makhluk_Nya. Subhanallah..walhamdulillah..walaa ilaa hailallah..wallaahu akbar..!
Kita ini dulu hanyalah dari setetes air mani yang hina, menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, tulang, kemudian dibalut dengan kulit, sehingga jadilah kita, manusia, makhluk yang amat sempurna penciptaan_Nya. Betapa kita harus bersyukur, bukan ? Apa yang terucap di bibirmu ? Allah !
Diri kita hanyalah satu dari sekian banyak makhluk yang Ia ciptakan, sahabatku.. Keciiil, tiada artinyanya sama sekali dibandingkan dengan penciptaan langit dan bumi ini ! Pernahkah kita memikirkannya ?
Allah menundukkan matahari dan bulan untuk kita, Matahari bersinar, bulan bercahaya.. Tidak mungkin bagi matahari mengejar bulan, dan malam mendahului siang Masing-masing beredar menurut garis edarnya. Pernahkah kita memikirkannya ?..
Allah menghamparkan bumi dan meletakkan gunung-gunung yang kokoh, dan menumbuhkan tumbuhan darinya segala macam jenis tanaman yang indah dipandang mata. Pernahkah kita memikirkannya?
Allah menurunkan air dari langit yang banyak manfaatnya, lalu menumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-bijian yang sebagian ada yang kita makan. Pernahkah kita memikirkannya ?
Allah memberi kita minum dari apa yang berada dalam perut binatang ternak berupa susu yang bersih antara tahi dan darah, yang enak ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. Pernahkah kita memikirkannya ?
Allah menundukkan langit dan dunia ini untuk kita, Langit sebagai atap, Bumi tempat menetap Pernahkah kita memikirkannya ? Semuanya patuh pada apa yang diperintahkan Allah kapadanya untuk melayani kita. Pernahkah kita memikirkannya ?
Pernahkah terpikir jika semua itu tidak ditundukkan Allah untuk kita, alamat dunia ini akan hancur ? Dapatkah kita bayangkan apa yang akan terjadi ? Pernahkah terpikir oleh kita, jika Allah lelah ataupun lengah sesaat, maka seluruh yang ada di jagat raya ini akan binasa ?!
Adakah orang yang mengetahui dengan tidak mengetahui ?
Adakah sama yang buta dengan yang melihat ?
Adakah sama yang buta dengan yang melihat ?
Fenomena alam ini menunjukkan betapa Kuasa_Nya Allah akan segala sesuatu. Kelak suatu saat nanti langit itu akan pecah berderai. Kelak suatu hari nanti bumi itu akan terbelah-belah mengeluarkan apa yang dikandungnya. Tidak takutkah kita ?, Tidak tergetarkah Qalbu dan jiwa kita ? Tidak bertambahkan keimanan, kecintaan serta kerinduan kita pada_Nya ?
Tanpa kita sadari, silih bergantinya siang dan malam dari detik menit kehidupan ini menyadarkan kita. Baru saja kita lahir menjadi seorang bayi mungil, tahu-tahu sudah sebesar ini. Baru saja kita merasa tentram berdekatan dengan orang-orang yang kita sayang, tahu-tahu mereka telah pergi meninggalkan kita. Baru saja kita tertidur dan terjaga, kemudian ? Kita dapati tubuh ini sudah tua, tenaga sudah mulai berkurang, rambut sudah mulai beruban, mata sudah mulai rabun..dan..??? Siap-siap untuk pulang, kembali kepada siapa Yang Menciptakan kita. Tidakkah kita merindukan_Nya? Pernahkah kita memikirkannya ?..
Pada suatu hari diwaktu shubuh, Setelah mengumandangkan azan di Masjid Madinah, lama Bilal menanti kehadiran Rasulullah keluar dari peraduannya untuk shalat berjamaah, namun Rasul belum juga muncul. Karena itu, pergilah Bilal menemuinya, antara perasaan cemas kalau-kalau Rasul yang amat dicintainya jatuh sakit.
Sesudah minta izin kepada Siti Aisyah, Bilal segera menuju ke kamar tidur Rasulullah. Ketika sampai dimuka pintu, Bilal melihat ke dalam, kamar yang sederhana tanpa ada kasur tebal seperti kasur kita di sini, tidak ada bantal bersulam yang indah melainkan hanya seonggok rumput kering di sudut, itulah kekayaan Rasul kita, sebagai Pemimpin Dunia yang telah menggerakkan revolusi yang paling berhasil dalam sejarah kemanusiaan selama dunia berkembang.
Didapatinya Nabi kita Saw sedang duduk di atas sajadah menghadap Qiblat, menangis tersedu-sedu. Bertanya Bilal, “Ya Nabiyallah, apakah gerangan yang menyebabkan dikau menangis? Padahal kalau ada juapun kesalahanmu, baik dahulu ataupun nanti, akan diampuni oleh Allah”.
Kemudian Rasulullah menjawab, “Wahai Bilal, tengah malam telah datang Jibril membawa wahyu kepadaku dari Allah Swt, demikian bunyinya.” : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran 3:190-191)
Sengsara hai Bilal! Ujar Nabi selanjutnya, bagi orang yang membaca akan ayat ini lalu tidak difikirkannya. Apa maksud Rasulullah Saw tersebut, wahai sahabatku ? Firman Allah dalam QS. Ali Imran 3 : 190-191 di atas dan ungkapan Nabi tersebut mengandung makna yang dalam bagi kita untuk senantiasa merenung dan memikirkan Fenomena alam yang ada di sekeliling kita.
Jiwa yang suci bersih dapatlah mendengar dan melihat indahnya alam ini. Disana terdapat tiga sifat Tuhan, yaitu Jamal (indah), Jalal (agung), dan Kamal (sempurna). Semua yang ada ini adalah dinding pembatas kita dengan Dia. Tetapi bilamana kita berusaha menembusnya (dengan sekuat jiwa) insya Allah, dengan penglihatan ruhani yang bersih, niscahya terbukalah hijab itu. Hanya mata yang lahir ini saja yang melihat batas itu, melihat berbagai fenomena alam Gunung menjulang tinggi, deburan ombak, awan berarak, kembang bermekaran. Adapun mata ruhani mulailah menembus dinding itu. Bukan dinding lagi yang kelihatan, tetapi pencipta dari semuanya itu, “Allah”.
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar