Cinta
Cinta kepada Allah SWT
Dalam kehidupan kita di dunia ini, kita tidak terlepas dari perangai suka dan tidak suka, cinta dan benci, baik kepada sesama manusia sebagai perorangan, golongan, dan ummat, maupun kepada sesuatu benda (materi) ide dan tanah air kita sendiri.
Mencintai ataupun dicintai fitrah manusia, setiap insan di dunia pasti merasakanya indah ceria kadang merana itulah rasa cinta , kadang kala jika kita melebihi rasa cinta kita kepada sang kekasih/lawan jenis, kita mudah sekali masuk ke jurang nestapa dan terpruk didalamnya yaitu lupa akan segalanya, lupa agama, lupa akan dosa (jika masih belum muhrim diantara keduanya, tanpa mengingat sang khalik akan dosanya nati kelak jika berbuat yang telah melanggar ajaran-ajaran agama ), lupa dalam segi masa depan nanti kelak (jika masih belum mapan, contoh :status pelajar, keinginan yang akan dicapainya tidak akan tercapai, kenapa ? karena ia hanya mementingkan masa mudanya untuk berfoya-foya tanpa melihat ke depannya nanti bagaimana?,bukan begitu tapi bagaimana nanti?.
Coba kita perhatikan era-era di jaman sekarang, banyak pemuda-pemudi kita yang sudah mengikuti etika yang kebarat-baratan, tidak pernah mengamalkan ajaran-ajaran yang dianut agamanya, “naudzubilahi mindzalik”.
Di dalam peribahasa inggris mengatakan “love is blind”= cinta itu buta, banyak anak pemuda/pemudi di jaman sekarang yang sudah terjerumus ke jurang nestapa terkena penyakit “cinta buta”, penyakit apa sih itu?, yaitu penyakit seseorang yang sudah cinta mati (diibaratkannya) ke pada lawan jenisnya, sampai-sampai lupa akan segalannya ajaran-ajaran agamannya,tuhannya,keluargannya, dll. Semua pasti akan ditaruhkannya untuk mendapatkan seseorang yang disukainnya itu.
Iya kalau dapat, tetapi kalau tidak ?, bahkan jika pasangannya tidak suka lagi, ia akan meninggalkannya begitu saja, di ibaratkan “habis manis sepah dibuang”. Banyak sekali seseorang yang membuang bayinya begitu saja atau mengarbosi, memang hari lama kelamaan sudah mendekati kiamat, tanda-tanda hari itu pun berdatangan satu persatu.
Para manusia melalaikan perintah-perintah sang khalik, hingga ada yang berpaling darinnya, di putus kekasihnya, main bunuh diri atau langsung prustasi/stres sampai-sampai menjadi gila.
Maka dari itu berlindunglah pada Allah SWT dari cinta palsu, cinta palsu bisa menipu daya dan melenakan kita ke jurang nestapa maka sadarilah wahai kawan. Utamakanlah cinta padaNYA (Allah SWT), jika kita tetap menjaga cinta kita kepada Allah SWT dengan sempurna, niscahya kita juga akan dicintaiNya juga.
Islam menuntut kepada setiap ummatnya supaya perangai suka itu hendaklah karena Allah semata. Ini berarti kita mencintai seseorang bukan karena pangkatnya, kedudukanya, hartanya, dll, melainkan orang bersangkutan itu adalah pencinta Allah dan karenanya selalu kelihatan dalam menjalankan setiap perintahnya dan menjauhi larangaNya.
Demikian juga cinta manusia ke pada lawan jenis, suatu benda, tanah airpun harus semata-mata karena Allah. Dan tanah air itu haruslah selalu dalam kebenaran dan kalu terdapat yang salah maka segera diperbaiki.
Apaka benar kita sudah mencintai Allah SWT sang khalik kita?
Maka kalaulah benar, haruslah benar dalam tingkah lakunya sehari-hari, yaitu antara lain:
1.)selalu melakukan ibadah kepadaNya, contoh sholat dll.
2.)selalu menyebut AsmaNya, yaitu Asma’ul Husna dan juga dengan cara membaca kalamullah yitu Al-Qur’an.
3.) begitu juga cinta kepada rasulNya.
4.)patuh kepada segala perintah-perintahNya dan menjauhi segala larangaNya dll.
Disini saya akan menaruh sebuah dua pertanyaan yang berkecinambungan tentang topik ini dengan jawabannya :
a.)apa yang menyebabkan dicintai Allah ?
jawab : yang menyebabkan dicintai Allah adalah orang yang meninggalkan keduniaan.
b.)apa yang bisa dikatakan cinta sejati dalam kehidupan ini?
Jawab: *barang siapa meninggalkan dunia, maka ia dicintai oleh Allah SWT.
*barang siapa yang meninggalkan dosa, maka ia dicintai oleh malaikat.
*barang siapa yang meninggalkan dirinya dari sifat tamak, maka ia dicintai oleh seluruh umat islam.
Isilah masa atau waktu hidup kita dengan banyak –banyak bertasbih atau berdzikir kepadaNya, dan ikutilah ajaran-ajaranNya dengan beramal saleh dan tetap harus mengisinya dengan kesabaran, karen sesungguhnya Allah SWT kecintaanya itu adalah bersama orang-orang yang sabar.
INNALLAHA MA’AS SHABIRIN !!!!!!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar